Fanfiction Kuroko no basuke : メモリ (Memories) chapter 1

bantu aku
tolong aku
selamatkan aku
Aku hanya bisa menutup telinga, mendengar suara-suara itu.
bantu aku
tolong aku
Teriakan itu, permintaan itu, selalu saja menghampiriku.
tolong aku
Teriakan itu semakin banyak dan aku hanya bisa berharap “tolong hentikan semua ini”. 

メモリ (Memories)
.
Inspirasi dari berbagai sumber
Kuroko no Basuke hanyalah milik Tadatoshi Fujimaki
Rating: T
Warning: OOC, typo, supranatural, friendship/romance, dll
Don’t like don’t read
Enjoy!

Reika POV

“UWAAA” teriakku saat terbangun dari tidurku yang amat kelam. Keringat membasahi seluruh tubuhku. Aku mencoba mengatur napas dan melihat sekeliling, warna putih dominan menghiasi ruangan itu.
“ternyata hanya mimpi” Aku bersyukur masih berada di kamarku sekarang ini, tapi apa kemudian hari aku akan tetap berada disini?
Oh Aku lupa memperkenalkan diri, namaku Shikaku Reika. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku dan seorang adik laki-laki. Aku bersekolah di Teiko Gakuen di kelas 2-A. Orang-orang melihatku seperti anak normal lainnya, tapi ada suatu hal yang Aku sembunyikan dari semua orang termasuk orang tuaku sendiri yaitu, Aku bisa melihat penampakan hantu (yourei).
Aku telah menyembunyikan hal itu sejak kecil dan penglihatan itu diwariskan oleh nenekku. Aku selalu mengingat kata-katanya “kamu tidak boleh membantu mereka (yourei) atau nyawamu akan dalam bahaya”. Dia juga selalu mengingatkanku untuk menghindari mereka karena akan menyebabkan kematian.
Aku ingin sekali membuang penglihatan itu, rasanya menakutkan melihat seseorang yang berlumuran darah dan dalam keadaan yang tidak sempurna.
Aku benar-benar berharap untuk tidak melihat mereka.

Normal POV

“Ohayou, Shikakucchi” sapa seorang laki-laki berambut blonde disamping cewe itu,
“Ohayou, Kise-kun” sapa Reika kepada cowo yang bernama Kise Ryouta. Mereka bersekolah di tempat yang sama, jadi sering berangkat bareng.
“Shikakucchi, matamu kenapa-ssu? Kurang tidur” tanya Kise yang sudah menyadari kantung mata Reika menghitam seperti panda.
“ah, hanya sedikit, Kise-kun” jawabnya singkat. Kise mengangguk tanda mengerti, mereka hanya bercakap ringan menuju sekolah.
-skip time-
Saat pelajaran olahraga, semua murid kelas 2-A diminta berkumpul di gym. “baiklah hari ini kita akan bermain bola basket, jadi silahkan membentuk kelompok masing-masing” perintah Sensei.
Semua berpencar mencari kelompok masing-masing, hanya Reika yang belum mendapat kelompok karena tidak tau harus bersama siapa untuk bermain.
“Shikakucchi, ayo kesini” teriak Kise di sudut ruangan. Reika menoleh dan melempar senyum ke pemuda itu. Dia berlari kecil menuju laki-laki itu. ternyata disana tidak hanya ada Kise, ada anak perempuan bersurai merah muda panjang yang bernama Momoi Satsuki, laki-laki tan bersurai biru malam bernama Aomine Daiki, juga seorang anak laki-laki bersurai biru langit bernama Kuroko Tetsuya.
“Shika-chan, ayo sini” teriak Momoi
“kau berisik sekali, Satsuki. Dia juga dengar kok” kesal Aomine yang sejak tadi memainkan bola basketnya tidak karuan.
Saat Reika sudah di hadapan mereka, “mau satu kelompok dengan kami” tawar Kise. Karena Reika memang tidak punya kelompok dia langsung menyetujuinya.

Reika POV

Mendengar Kise memanggilku, Aku langsung menemuinya dan berharap Aku dibolehkan satu kelompok dengannya. Belum Aku bertanya dia sudah menawarkannya terlebih dahulu, “mau satu kelompok denganku” tanpa basa basi, Aku langsung menyetujuinya.
“tapi Aku tidak bisa main basket, Kise-kun” Aku mengakui hal itu sebelum ditanya sama teman satu kelompokku. Jujur saja, pelajaran olahraga adalah pelajaran yang tidak ku kuasai sejak dulu.

Normal POV

Mendengar hal itu, Momoi mencoba menghibur Reika “tidak apa, Shika-chan. Nanti mereka yang akan mengajari kita berdua, iyakan Ki-chan, Dai-chan, Tetsu-kun”  ujar Momoi seraya merangkulnya hangat.
“iya nanti Aku akan mengajarkan kalian teknik yang Aku pelajari a.k.a copy dari Aominecchi” terang Kise bersemangat.
“kau jangan mengajarkan mereka cara teknik mengcopy seperti kebiasaanmu ya, Kise” ujar Aomine yang terlihat sangat tenang membaca majalah kesayangannya. Padahal Sensei berada tak jauh dari mereka.
“hee?? Aominecchi takut tekniknya kecolongan lagi ya” goda Kise, dan itu membuat Aomine sedikit kesal mendengarnya.
“apa katamu, Kise” geram Aomine.
“tidak ada tuh ssu” jawab Kise polos.
“awas kau ya” Kise dan Aomine main kejar-kejaran di gym, padahal ini masih jam pelajaran olahraga.
“ya ampun, mereka berdua selalu saja begitu” ucap Momoi pasrah melihat kelakuan teman-temannya.
“Tetsu-kun, ajarin kami berdua ya” pinta Momoi pada cowo bersurai biru langit yang sedari tadi diam memperhatikan rekan-rekannya.
“Aku akan minta bantuan Midorima-kun” terangnya tanpa menjawab permintaan Momoi.
“hump...Tetsu-kun jahat” cibir cewe bersurai merah muda itu. tak lama, Kuroko kembali dengan pemuda bersurai hijau berkacamata bernama Midorima Shintarou.
“ada apa, nodayo? Aku sedang sibuk melatih kelompokku” terang Midorima seraya memperbaiki letak kacamatanya, padahal tidak melorot dari hidungnya.
“ah Midorin, ajarin kami cara menembak dong” pinta Momoi.
“bukannya kau sekelompok dengan Kise dan Aomine, kenapa tidak meminta bantuan mereka saja, nanodayo” tanya Midorima.
“Ki-chan dan Dai-chan tidak mau, tuh lagi main kejar-kejaran” tunjuk Momoi kepada cowo bersurai blonde dan biru malam yang tadi sempat main kejar-kejaran sekarang sedang dihukum oleh Sensei.
“yare yare, mereka itu” komentar Midorima. Dia menghela napas dan memperhatikan kedua gadis itu dan Kuroko yang asik mengisap milk shake.
“baik, Aku akan mengajari kalian melakukan shoot, Kau juga harus ikut Kuroko” ujar Midorima
“yey, Midorin baik deh” ujar Momoi dan akhirnya mereka berlatih shoot bersama.
-skip time-
Jam tangan Reika menunjukkan pukul 5 sore, pertanda dia akan pulang terlambat hari ini.

Reika POV

“sial sudah jam segini, Aku akan pulang terlambat” keluhku bergegas menuruni anak tangga sekolah. Sekolah sudah mulai sepi karena ekskul biasanya berakhir jam 4 sore, kecuali bagi ekskul yang sengaja memulangkan anggotanya jam 6 sore yang masih berkeliaran di sekitar sekolah.
Aku segera menuju gerbang sekolah tanpa memperdulikan panggilan Kise yang sedang berlari di lapangan. Sesampainya di pintu gerbang, Aku melihat jam tanganku lagi “jam 5.13” ucapnya pelan.
Aku berjalan lesu menuju rumah. Memang tidak terlalu jauh tapi tetap memerlukan waktu 15-20 menit.

Normal POV

Sepanjang jalan Reika hanya melihat sekeliling, matahari yang ingin tenggelam di ufuk menunjukkan pemandangan yang cantik. Tapi, pemandangan itu tidak berarti baginya saat melihat seseorang berdiri sendirian di dekat lampu jalan. Reika tau bahwa itu bukan manusia, karena manusia tidak akan memakai pakaian untuk orang matikan.
Dia terus memperhatikannya, mulai dari rambut merah yang menyala, kimono putihnya yang hanya sedikit lusuh, matanya yang berbeda warna yaitu merah-emas. “dia laki-laki” tebak Reika di dalam hati.
Tapi bukan itu yang membuat Reika tertarik, melainkan tidak ada noda darah di tubuh maupun kimono putihnya dan tubuhnya tidak ada yang cacat. Sempurna. Padahal Yourei yang selalu Reika lihat memiliki bercak darah di kimono putihnya yang lusuh dan kadang dengan keadaan mengerikan.
Tapi kali ini berbeda, Reika terus memperhatikannya. Dia tidak ingat tentang perkataan neneknya untuk tidak menatap mereka para yourei.
Dan apalah yang terjadi, tatapan mereka saling bertemu, antara si pemuda dan Reika. Gadis itu tidak bisa berkutik saat si yourei mengunci tatapannya.
“kau....bisa melihatku??”
.
.
.
To Be Continued

0 komentar:

Posting Komentar